semesta pun bertasbih

Awan hitam berarak menguasai langit

menjelma butiran tasbih yang jatuh perlahan mengguyur tubuhku

bibirku tak henti menggumam 

teteskan rasa syukur yang meluap dalam hatiku

Riuh makhluk menyambut riang butiran rahmat yang kau tebarkan

bersama nyanyian katak, cipakan ikan di sungai alam pun bertasbih

semua larut dalam genangan syukur 

yang terus mengguyur di atas lumpur

dan semestapun bertasbih 

bersamaku yang kuyup dalam syukur

dan semestapun bertasbih 

bersama hamba-hamba yang rindukan belaian-Mu

By : Indra Irawan

Tirai Sucimu

Tirai suci

membentangkan tabir putihnya

menahanmu dalam ruang pengasingan

merajut benang-benang keteguhan

yang kau ambil dari segulung keimanan

ia menjagamu dari incaran mata-mata yang tak di jaga

Tenggelamlah engkau dalam muara kasihnya

relakan mahkotamu bersemayam didasarnya

juga mutiaramu yang harus tertutup sulam keikhlasan

yang tercipta dari bulu-bulu keyakinan

Tirai suci

membentangkan tabir putihnya

membawamu dalam singgasana keanggunan

menebarkan aroma kecemburuan

dikalangan bunga-buanga penghuni taman surga

By : Indra Irawan

Senyum pembawa Senyum

Di sudut wahana megah

kau hadir bagai sang peri pewujud mimpi

kau sulap wajah murung jadi ceria

hati gundah jadi bahagia

Disana engkaulah pembawa bahagia

yang membagikan senyum pada setiap pengunjung

tanpa peduli keletihan yang mengalir di balik kostum tebalmu

juga kesedihan yang menetes di balik topeng lucumu

mereka terus menuntutmu

bergaya sesuai yang mereka mau

Meski demikian senyum tetap kau berikan

meski hanya terbalas sekeping logam yang tak semua orang memberikan

meski demikian engkau tetap abdikan

karna kebahagiaan mereka adalah sebuah senyum untukmu

By: Indra Irawan

Untuk Ananda

Andai kau tahu

berapa besar tenaga yang aku gunakan

untuk memungut sekeping logam

berapa banyak waktu yang aku gunakan

untuk mengantongi selembar uang

Andai kau tahu

susu yang kau teguk adalah endapan keringatku

roti yang kau santap tiap pagi adalah masalah yang menjamur di kepalaku

Andai kau tahu

uang yang kau agungkan adalah penggalan nafasku

kendaraan yang kau banggakan adalah tulang punggungku

andai kau tahu semua itu

tapi kau tak perlu hahu itu

karna semua ini adalah tanggung jawabku

semua ini memang aku sediakan untukmu

untuk anandaku

By : Indra Irawan

Suara Seribu Jiwa

Lampungku

sai bumi ruwa jurai

pesona elok pesisir pantaimu

warna asri duniamu

dan aroma perkebunanmu

yang takkan terkikis oleh waktu

Harapanku untukmu

putra putri sai bumi ruwa jurai

singsingkan lengan baju untuk bersatu

ayunkan kaki kecilmu untuk maju

untuk membangun masadepan bumi lampung

Harapanku untukmu

pemegang tahta sai bumi rawa jurai

jangan kau lupakan jiwa-jiwa yang renta

yang harus kau tatap bola matanya

kau gapai dan kau rengkuk jiwanya

kau dengar seribu jeritan hatinya

kau hapus setiap tetes air matanya

Harapanku 

engkau adalah pemimpin yang bijaksana

yang teguh pada janjinya

yang mampu jadi cahaya

untuk ribuan jiwa yang tak punya kuasa

By : Por Wanti

Sesalku

Dalam suratmu

kau ancam aku akan siksamu

kau tunjukan betapa pedih akibat-akibat dari ingkarku padamu

Dalam suratmu

kau inggatkan aku akan sepasang mata yang terus meliput aktifitasku

dan menggoreskan tinta hitamnya tuk ponten kealpaanku

Selama ini aku tak perdulikan semua itu

aku tak pernah ambil pusing, karna bagiku hidup ini milikku

aku biarkan sang nafsu merajai tubuhku, menentukan kemana kaki kan bertuju

Dan kini entah mengapa

setelah kaki tak kuasa lagi tuk melaju

bahkan sekedar menumpu pun tak mampu

mengapa aku baru peduli pada catatan hitam di diariku

mengapa aku baru takut pada Mu

By : indra irawan

KasihMu

Diatas kesendirianku

engkau hadir dalam ruangku

tuk sekedar mendengar keluh kesahku

yang ku adukan dalam lima waktu

Diatas kebimbanganku

suaraMu mengilham dalam benakku

mengirimkan seberkas cahaya

tuk tunjukan mahkota dalam hidupku

Diatas kebimbanganku

yang penuh alpa dan keliru

yang selalu mengecewakanMu

kebesaranMu menegurku

kuasamu mengingatkan aku pada janjiku

Di atas semua waktuku

kasihmu selalu hadir utukku

menjelma jadi seorang guru

yang membimbing lewat sanubaruku

By : Indra Irawan

tentang mimpiku

Mungkin

aku tak pernah bersyukur padamu

aku sering ingkar akan nikmatmu

aku juga sering menolak kehendakmu

Tapi..........

apakah salah jika aku berikhtiar untuk citaku?

apakah salah jika aku berjalan membuka mimpiku?

hingga engkau halangi usahaku

dan engkau sadarkan aku dari mimpiku

aku tak tahu apa yang salah dengan citaku?

apa yang salah dengan rencanaku?

hingga tak ada ridho darimu

aku tak tahu 

haruskah aku membuka mimpiku tanpa ridhomu
ataukah berpasrah pada kehendak yang penuh tanda tanya di hatiku

By : Indra Irawan