Selasa, 28 Desember 2010

Kau

Kau umpama angin lalu
datangmu tak mampu kulihat
pergimu tak titipkan jejak nan berbekas
tak ada buktinya untuk kehadiranmu

Dan kau baknya mimpi
hanya berkelabut dalam dunia khayalku saja
buram dalam alam nyata

Dan kau setumpuk misteri untukku
yang tak ada habisnya untuk kui telusuri

Dan rupanya kau hanya sejentik angan belaka 
yang bermodemkan virus L.O.V.E
yang harus ku scan secepatnya

By: Leny

Selasa, 07 Desember 2010

Menanti sang Fajar

Di sini aku sendiri
di tempat yang sudah kita sepakati
bersama gelap yang menyelimutkan kepekatanya
dan sang langit malam yang angkuh karna keindahan parasnya
Di sini aku berjuang
mempertahankan keyakinan yang hendak hilang
karna terusik oleh sang waktu yang begitu panjang
keraguan juga campur tangan menayakan kehadiranmu yang tak kunjung datang
namun aku hanya bisa diam 
bernaung di bawah kepercayaan yang berpihak padamu
yang selalu meyakinkanku akan kebenaran hadirmu
di sini aku setia 
menanti seberkas cahaya yang tak kunjung tiba

By : Indra Irawan

Surat dari Kitab Tua

Salam hangat
untuk sahabtku tercinta di ibu kota
Hai...
bagaimana kabarmu di sana?
ini aku sahabat kecilmu yang kau tinggal di atas meja
sahabtmu yang kini menua tak berharga
juga sahabtmu yang berdebu tanpa belaian tanganmu
Wahai sahabatku....
kau masih ingat aku kan?
aku yang selalu kau bopong dulu
yang selalu kau sapa di kala malam tiba
Wahai sahabatku....
tidakkah kau ingat saat membaca surat pertamaku?
saat itu kau membaca dengan terbata-bata 
namun aku sangat bangga akan keinginanmu untuk bisa
tidakkah kau tahu sahabatku
betapa aku merindukan suaramu
suara yang begitu merdu saat melantunkan syair-syairku
Wahai sahabatku....
kapan lagi kau kan menyapaku?
membersihkan debu yang mengotori tubuhku
mendekap erat tubuhku
serta membaca surat-suratku
Wahai sahabatku...
tidakkah kau rindu padaku?

By : Indra Irawan